23 Disember 2009

Hukum mengucap "Merry Christmas" (Selamat Hari Natal)

Pertanyaan:
Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah ditanya:
Bagaimana hukum mengucapkan Merry Christmas (Selamat Natal) kepada orang-orang Kafir? Bagaimana pula memberikan jawaban kepada mereka bila mereka mengucapkannya kepada kita? Apakah boleh pergi ke tempat-tempat pesta atau majlis yang mengadakan acara seperti ini? Apakah seseorang berdosa, bila melakukan sesuatu dari yang disebutkan tadi tanpa sengaja (maksud yang sebenarnya) namun dia melakukannya hanya untuk menghormati kawan, malu, perasaan atau sebab-sebab lainnya? Apakah boleh menyerupai mereka di dalam hal itu?
Jawapan:
Mengucapkan Merry Christmas (Selamat Natal) atau perayaan keagamaan mereka lainnya kepada orang-orang kafir adalah haram hukumnya menurut kesepakatan para ulama (ijma).
Hal ini sebagaimana dinukil dari Ibn al-Qayyim rahimahullah di dalam kitabnya Ahkam Ahl adz-Dzimmah, beliau berkata, Adapun mengucapkan selamat berkenaan dengan syiar-syiar kekufuran yang khusus bagi mereka adalah haram menurut kesepakatan para ulama, seperti mengucapkan selamat terhadap Hari-Hari besar mereka dan puasa mereka, walau sekadar mengucapkan, Semoga Hari raya anda diberkati atau anda yang diberikan ucapan selamat berkenaan dengan perayaan hari besarnya itu dan semisalnya.
Perbuatan ini, kalaupun orang yang mengucapkannya dapat lari dari kekufuran, maka dia tidak akan lari dari melakukan hal-hal yang diharamkan. Ucapan semacam ini setara dengan ucapannya terhadap perbuatan sujud terhadap Salib bahkan lebih besar dari itu dosanya di sisi Allah. Dan amat dimurka lagi bila memberikan selamat atas minum-minum khamar, membunuh jiwa, melakukan perzinaan dan sebagainya. Banyak sekali orang yang tidak sedikitpun tersisa kadar keimanannya, yang terjatuh ke dalam hal itu sementara dia tidak sedar betapa buruk perbuatannya tersebut. Jadi, barangsiapa yang mengucapkan selamat kepada seorang hamba karena melakukan suatu maksiat, bid’ah atau kekufuran, maka bererti dia telah menghadapi Kemurkaan Allah dan Kemarahan-Nya.
Mengenai kenapa Ibn al-Qayyim sampai menyatakan bahawa mengucapkan selamat kepada orang-orang Kafir berkenaan dengan perayaan hari-hari besar keagamaan mereka haram dan posisinya demikian, kerana hal itu mengandungi persetujuan terhadap syiar-syiar kekufuran yang mereka lakukan dan meridhai hal itu dilakukan mereka sekalipun dirinya sendiri tidak rela terhadap kekufuran itu, akan tetapi adalah HARAM bagi seorang Muslim meridhai syiar-syiar kekufuran atau mengucapkan selamat kepada orang lain berkenaan dengannya karena Allah Taala tidak meridhai hal itu, sebagaimana dalam firman-Nya.
Ertinya: “Jika kamu kafir maka sesungguhnya Allah tidak memerlukan (iman)mu dan Dia tidak meridhai kekafiran bagi hamba-Nya; dan jika kamu bersyukur, niscaya Dia meridhai bagimu kesyukuranmu itu.:� [Az-Zumar:7]
Ertinya : “Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu dan telah Ku- cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agamamu.� [Al-Ma`idah :3]
Jadi, mengucapkan selamat kepada mereka berkenaan dengan hal itu adalah haram, baik mereka itu rakan-rakan sepejabat dengan kita seorang (Muslim) ataupun tidak.
Bila mereka mengucapkan selamat berkenaan dengan hari-hari besar mereka kepada kita, maka kita tidak boleh menjawabnya karena hari-hari besar itu bukanlah hari-hari besar kita. Juga keranana ia adalah hari besar yang tidak diridhai Allah Taala; baik disebabkan perbuatan mengada-ada ataupun disyariatkan di dalam agama mereka akan tetapi hal itu semua telah dihapus oleh Din-ul-Islam yang dengannya Nabi Muhammad Shallallhu ‘alaihi Wa Sallam diutus Allah kepada seluruh makhluk. Allah Taala berfirman.
Artinya : “Barangsiapa mencari agama selain dari agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia diakhirat termasuk orang-orang yang rugi�. [Ali Imran:85]
Kerana itu, hukum bagi seorang Muslim yang memenuhi undangan mereka berkenaan dengan hal itu adalah HARAM kerana lebih besar dosanya berbanding mengucapkan selamat kepada mereka berkenaan dengannya. Memenuhi undangan tersebut mengandung makna ‘ikut serta’ bersama mereka di dalamnya.
Demikian pula, haram hukumnya bagi kaum Muslimin menyerupai orang-orang Kafir, seperti mengadakan majlis atau pesta-pesta berkenaan dengan hari besar mereka tersebut, saling memberi hadiah, membagi-bagikan manisan, hidangan makanan dan semisalnya. Hal ini berdasarkan sabda Nabi Shallallhu ‘alaihi Wa Sallam,
Ertinya : “Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk sebahagian dari Mereka�. [Hadits Riwayat Abu Daud]
Syaikhul Islam, Ibn Taimiyah berkata di dalam kitabnya Iqtidl` ash-Shirth al-Mustaqm, Mukhlafah Ashhb al-Jahm:
Menyerupai mereka di dalam sebagian hari-hari besar mereka akan menyebabkan timbulnya rasa senang di hati mereka atas kebatilan yang mereka lakukan, dan barangkali hal itu membuat mereka mencari-cari kesempatan (dalam kesempitan) dan menghinakan kaum lemah (iman). Dan barangsiapa yang melakukan sesuatu dari hal itu, maka dia telah berdosa, baik melakukannya kerana berbasa-basi, ingin mendapatkan simpati, rasa malu atau sebab-sebab lainnya kerana ia termasuk bentuk peremehan (penghinaan) terhadap Dinullah dan merupakan sebab hati orang-orang kafir menjadi kuat dan bangga terhadap agama mereka.
Kepada Allah kita memohon agar memuliakan kaum Muslimin dengan Din mereka, menganugerahkan kemantapan hati dan memberikan pertolongan kepada mereka terhadap musuh-musuh mereka, sesungguh Dia Maha Kuat lagi Maha Perkasa.
[Disalin dari Majmu Fatwa Fadllah asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, Jilid.III, h.44-46, No.403]

02 Disember 2009

Did you know?

Did you know that those who appear to be very strong in heart, are real weak and most susceptible?

Did you know that those who spend their time protecting others are the ones that really need someone to protect them?


Did you know that the three most difficult things to say are: I love you, sorry and help me.


Did you know that those who dress in red are more confident in themselves?


Did you know that those who dress in yellow are those that enjoy their beauty?


Did you know that those who dress in black, are those who want to be unnoticed and need your help and understanding?


Did you know that when you help someone, the help is returned in two folds?


Did you know that it’s easier to say what you feel in writing than saying it to someone in the face? But did you know that it has more value when you say it to their face?


Did you know that if you ask for something in faith, your wishes are granted?


Did you know that you can make your dreams come true, like falling in love, becoming rich, staying healthy, if you ask for it by faith, and if you really knew, you’d be surprised by what you could do.


But don’t believe everything I tell you, until you try it for yourself, if you know someone that is in need of something that I mentioned, and you know that you can help, you’ll see that it will be returned in two-fold.


From Author Unknown

01 Disember 2009

Mari berpantun 3 - Pantun Jenaka

Lebuhraya kota bersegi
Tempat temasya dara teruna
Hodohnya ketawa orang tak bergigi
Ibarat kota tiada kubunya

Api terang banyak kelkatu
Masuk ke kamar bersesak-sesak
Alangkah geli rasa hatiku
Melihat nenek bergincu berbedak

Ditiup angin bunga semalu
Kuncup daun bila berlaga
Bercakap Melayu kononnya malu
Belacan setongkol dibedal juga

Singapura dilanggar todak
Kapal karam di Tanjung Peringin
Orang tua beristerikan budak
Macam beruk mendapat cermin

Bapa gergasi menebar jala
Pegang tali melintuk-liuk
Masakan pengerusi tak garu kepala
Melihat ahli semua mengantuk

Elok rupa pohon belimbing
Tumbuh dekat limau lungga
Elok berbini orang sumbing
Walau marah ketawa juga

Rumah besar berdinding tidak
Beratapkan daun palas
Badan besar beristeri tidak
Itu tandanya orang pemalas

Adik nama Comat
Suka beri salam
Budak ketawa kuat
Suka kecing malam

Mari berpantun 2 - Pantun Berkasih

Nasi lemak buah bidara
Sayang selasih hamba lurutkan
Hilang emak hilang saudara
Kerana kasih hamba turutkan

Pasir putih di pinggir kali
Pekan menyabung ayam berlaga
Kasih tak boleh dijual beli
Bukannya benda buat berniaga

Petik sayur si daun maman
Makan berulam daun pegaga
Habis tahun berganti zaman
Kasih kekanda kunanti jua
Hijau nampaknya Bukit Garisan
Puncak Tanggamus dengan Singgalang
Terbang nyawa dari badan
Kasih di hati takkan hilang

Indra Giri pasirnya lumat
Kerang bercampur dengan lokan
Ibarat Nabi kasihkan umat
Begitu saya kasihkan tuan

Bunga Melati terapung-apung
Bunga rampai di dalam puan
Rindu hati tidak tertanggung
Bilakah dapat berjumpa tuan?

Burung merbuk membuat sarang
Anak enggang meniti di paya
Tembaga buruk di mata orang
Intan berkarang di hati saya

Kalau roboh kota Melaka
Sayang selasih di dalam puan
Kalau sungguh bagai dikata
Rasa nak mati di pangkuan tuan

Kalau roboh Kota Melaka
Papan di Jawa saya dirikan
Kalau sungguh bagai dikata
Badan nyawa saya serahkan

Anak campuran Cina-Melaka
Pulang ke rumah di Bukit Pekan
Andai kena dengan cara
Nyawa dan badan saya berikan

Anak ruan tidak terluang
Benang sutera di dalam buluh
Hendak buang tidak terbuang
Sudah mesra di dalam tubuh

Tumbuk padi jadikan emping
Buat juadah teman sebaya
Pipit hendak bertenggek ke ranting
Sudikah enggang bertenggek sama?

Kain cindai dilipat-lipat
Lipat mari tepi perigi
Kalau pandai Tuan memikat
Burung terbang menyerah diri

Kiri jalan kanan pun jalan
Sama tengah pokok mengkudu
Kirim jangan pesan pun jangan
Sama-sama menanggung rindu

Pucuk pauh batangnya pauh
Di tengah-tengah pokok mengkudu
Adinda jauh kekanda pun jauh
Sama-sama menanggung rindu

Buah jambu disangka kandis
Kandis ada di dalam cawan
Gula madu disangka manis
Manis lagi senyuman Tuan

Sayang Musalmah pergi ke taman
Hendak memetik sekuntum bunga
Sudah ada dalam genggaman
Bilakah dapat hidup bersama?

Anak haruan berlima-lima
Mati ditimpa ponggor berdaun
Kasih cik adik saya terima
Menjadi hutang beribu tahun

Sayang Laksamana mati dibunuh
Mati dibunuh Datuk Menteri
Tuan umpama minyak yang penuh
Sedikit tidak tertumpah lagi

Mari berpantun 1 - Pantun Teka-teki

Kalau Tuan pergi ke kedai
Belikan saya buah keranji
Kalau tuan bijak pandai
Apa binatang keris di kaki?

Ada sebiji roda pedati
Bentuknya bulat daripada besi
Bila bermain diikat sekuat hati
Dilempar hidup dipegang mati?

Buah budi bedara mengkal
Masak sebiji di tepi pantai
Hilang budi bicara akal
Buah apa tidak bertangkai?

Burung nuri burung dara
Terbang ke sisi taman kayangan
Cubalah teka wahai saudara
Semakin diisi makin ringan?

Bunga orkid indah warnanya
Penyeri taman dan juga hutan
Ramai orang datang bertanya
Bintang apa hidup di lautan?

Pak Pung Pak Mustafa
Encik Dollah dirumahnya
Ada tepung ada kelapa
Gula Melaka jadi intinya
Kelip-kelip kusangka api
Kalau api mana asapnya?

Hilang ghaib disangkakan mati
Kalau mati mana kuburnya?
Budak-budak bermain batu
Batu dikira satu persatu
Badannya lurus bermata satu
Ekornya tajam apakah itu?

Jika Tuan membeli tikar
Tikar anyaman dari mengkuang
Kalau Tuan bijak pintar
Ular apa membelit pinggang?

Masak tumis sambal petai
Makan kenyang sambil sendawa
Anda menziarah sahabat handai
Buah apakah yang akan dibawa?

Pokoknya bulat dan juga rendang
Masam dan hijau ketika muda
Buahnya berbentuk seperti bintang
Sudah masak, kuninglah ia
Belayar perahu dari Bentan
Menyusur tepi Selat Melaka
Lebar kepala dari badan
Apakah ikan cubalah teka?

Mak Minah menanak minyak
Kemenyan dibakar dengan setanggi
Dua peha beranak banyak
Untuk mendaki tempat yang tinggi?

Orang bekerja diberikan upah
Hidangan disaji dalam talam
Gajah putih ditengah rumah
Layar terkembang di waktu malam?

Gigi berduri tatah bersigai
Pembelah kayu ia berguna
Jika tuan orang yang pandai
Benda apakah makannya dua cara?

Jika ke kedai pergi berbelanja
Belikan saya sudu dan senduk
Jika pandai katakan ia
Semakin berisi semakin menunduk?

Kalau tuan pakai lencana
Pakailah songkok di atas kepala
Kalau Tuan bijak laksana
Binatang apakah tiada kepala?

Pisau lipat dimainnya kera
Tangannya luka lalu terjun
Makan kuat tidak terkira
Kenyangnya tidak tahi bertimbun?

Minah ketawa terjerit-jerit
Melihat koyak pada seluar
Orang putih duduk sederet
Pagar didalam tebing diluar?

Tuan puteri belajar menari
Tari diajar oleh Pak Harun
Kalau Tuan bijak bestari
Apa yang naik tak pernah turun?


Jawapan 1 : Ayam
Jawapan 2: Gasing
Jawapan 3: Buah Melaka
Jawapan 4 : Belon
Jawapan 5 : Tapak Sulaiman
Jawapan 6 : Buah Melaka
Jawapan 7 : Kilat
Jawapan 8: Jarum
Jawapan 9: Tali Pinggang
Jawapan 10: Buah Tangan
Jawapan 11: Belimbing
Jawapan 12: Ikan Pari
Jawapan 13: Tangga
Jawapan 14; Kelambu
Jawapan 15: Gergaji
Jawapan 16: Padi
Jawapan 17: Ketam
Jawapan 18: Api
Jawapan 19: Gigi
Jawapan 20: Umur